Perhatikan diagram interaksi kegiatan perekonomian sebagai berikut:
Keterangan:
Berdasarkan interaksi
kegiatan ekonomi tersebut, dapat dilakukan perhitungan Pendapatan
Nasional. Oleh karena itu, selanjutnya saya akan membahas pengertian dan
perhitungan Pendapatan Nasional ditambah dengan komponen dan konsep
Pendapatan Nasional serta tujuan dan manfaat perhitungannya.
A. Pengertian Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
(National Income) dapat ditinjau dari tiga pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan/Metode Produksi,
2. Pendekatan/Metode Pengeluaran, dan
3. Pendekatan/Metode Pendapatan.
1. Pendekatan/Metode Produksi,
2. Pendekatan/Metode Pengeluaran, dan
3. Pendekatan/Metode Pendapatan.
1. | Pendekatan/Metode Produksi |
Berdasarkan
pendekatan/metode produksi, pendapatan nasional adalah barang dan jasa
yang diproduksi di suatu negara dalam suatu periode tertentu, biasanya
satu tahun. Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added) dari setiap proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan penduduk) dari berbagai lapangan usaha (sektor) dalam suatu negara untuk kurun waktu 1 (satu) periode (biasanya satu tahun). Ada 11 (sebelas) lapangan usaha yang mempengaruhi pendapatan nasional dilihat dari pendekatan produksi, yaitu: a. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan; b. pertambangan dan penggalian; c. industri pengolahan; d. listrik, gas dan air minum; e. bangunan; f. perdagangan, hotel dan restoran; g. pengangkutan dan komunikasi; h. bank dan lembaga keuangan lainnya; i. sewa rumah; j. pemerintahan dan pertahanan; dan k. jasa-jasa. |
Maksud dari metode produksi ini, jumlah
seluruh hasil produksi (output) suatu negara dalam satu tahun dikalikan
harga satuan masing-masing. Sehingga bila dituliskan dalam rumus akan
nampak sebagai berikut:
PDB/Y
= {(Q1 . P1) + (Q2 . P2) + ... + (Qn . Pn) }
|
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional (PDB)
Q1 = Jumlah barang ke - 1
P1 = Harga barang ke - 1
Q2 = Jumlah barang ke - 2
P2 = Harga barang ke - 2
Qn = Jumlah barang ke - n
Pn = Harga barang ke - n
Y = Pendapatan Nasional (PDB)
Q1 = Jumlah barang ke - 1
P1 = Harga barang ke - 1
Q2 = Jumlah barang ke - 2
P2 = Harga barang ke - 2
Qn = Jumlah barang ke - n
Pn = Harga barang ke - n
Hasil perhitungan pendapatan nasional
dengan pendekatan/metode produksi ini dinamakan Produk Domestik Bruto
(PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). Untuk tingkat propinsi di
Indonesia disebut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Misalnya:
- | Nilai tambah sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan (1 th) .............................................. | Rp. x x x |
- | Nilai tambah sektor pertambangan dan penggalian (1 th)............................................................................. | Rp. x x x |
- | Nilai tambah sektor industri pengolahan (1 th)................................................................................................ | Rp. x x x |
- | Nilai tambah sektor lain (1 th) ........................................................................................................................... | Rp. x x x |
–––––––– + | ||
Pendapatan Nasional/Produk Domestik Bruto | Rp. x x x |
2. | Pendekatan/Metode Pengeluaran | |||||||||
Berdasarkan pendekatan
pengeluaran, pendapatan nasional adalah jumlah pengeluaran secara
nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu
periode, biasanya satu tahun. Jadi, berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh rumah tangga pelaku ekonomi (Rumah Tangga Konsumen, Rumah Tangga Produsen, Rumah Tangga Pemerintah dan Rumah Tangga Masyarakat Luar Negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu biasanya setahun. Hasil perhitungannya dinamakan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP). Pengeluaran-pengeluaran yang dimaksud adalah:
|
3. | Pendekatan/Metode Pendapatan | |||||||||
Menurut pendekatan
pendapatan, pendapatan nasional adalah seluruh pendapatan yang diterima
oleh pemilik faktor produksi yang disumbangkan kepada Rumah Tangga
Produsen selama satu tahun. Pendapatan Nasional berdasarkan pendekatan
atau metode pendapatan merupakan hasil penjumlahan dari sewa, upah,
bunga modal dan laba yang diterima masyarakat pemilik faktor produksi
selama satu tahun. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut:
Hitunglah Produk Domestik Bruto suatu negara dari data di bawah ini! Bila hasilnya Rp. 131.101.600.000.000,00 berarti jawaban Anda benar. |
B. Komponen Pendapatan Nasional
Komponen pendapatan
nasional bisa dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu komponen utama dan
komponen penunjang.
1. | Komponen Utama |
Komponen utama pendapatan
nasional dapat dilihat dari pendekatan yang digunakan dalam menghitung
pendapatan itu sendiri. Apabila dengan menggunakan pendekatan produksi
maka pendapatan nasional memiliki komponen sebagai berikut: a. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan; b. pertambangan dan penggalian; c. industri pengolahan; d. listrik, gas dan air minum; e. bangunan; f. perdagangan, hotel dan restoran; g. pengangkutan dan komunikasi; h. bank dan lembaga keuangan lainnya; i. sewa rumah; j. pemerintah dan pertahanan; k. jasa-jasa. Jika dilihat dari pendekatan pengeluaran, maka komponen pendapatan nasional terdiri dari: a. konsumsi/consumption (C); b. investasi/investment (I); c. pengeluaran pemerintah/government expenditure (G); d. selisih ekspor dengan impor/export - import (X - M). Sedangkan bila pendekatan pendapatan yang digunakan, maka komponen pendapatan nasional terdiri dari: a. sewa (rent) yang diterima pemilik sumber daya alam; b. upah/gaji (wage) yang diterima tenaga kerja; c. bunga (interest) yang diterima pemilik modal; d. laba (profit) yang diterima pemilik skill/kewirausahaan. |
2. | Komponen Penunjang | |||||||||||||
Unsur lain yang mendukung
komponen pendapatan nasional adalah komponen penunjang yang meliputi
konsumsi, tabungan dan investasi.
|
C. Konsep Pendapatan Nasional
Untuk lebih memahami
pendapatan nasional serta menghindari adanya kekeliruan, maka dalam ilmu
ekonomi dikenal beberapa konsep pendapatan.
1. | Produk Domestik Bruto (PDB) | |
Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) suatu negara dalam periode tertentu biasanya satu tahun. | ||
2. | Produk Nasional Bruto (PNB) | |
Produk Nasional Bruto
(Gross National Product/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu
tahun, termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan warga
negara tersebut yang berada/bekerja di luar negeri. Barang dan jasa yang
dihasilkan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri, tidak
termasuk GNP.
|
||
3. | Produk Nasional Netto (PNN) | |
Produk Nasional Netto (Net
National Product/NNP) atau produk nasional bersih adalah jumlah barang
dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu,
biasanya satu tahun setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan
barang pengganti modal.
|
||
4. | Pendapatan Nasional Netto (Bersih) | |
Pendapatan Nasional Bersih
(Net National Income/NNI) adalah nilai dari produk nasional bersih (net
national income) dikurangi dengan pajak tidak langsung.
|
||
5. | Pendapatan Perseorangan | |
Pendapatan Perseorangan
(Personal Income) adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima
perseorangan sebagai balas jasa dalam proses produksi. Pendapatan
perseorangan ini dapat juga disebut pendapatan kotor, karena tidak semua
pendapatan perseorangan netto jatuh ke tangan pemilik faktor produksi,
sebab masih harus dikurangi laba yang tidak dibagi, pajak penghasilan,
iuran jaminan sosial maupun pembayaran yang bersifat transfer payment
(pembayaran pindahan) seperti pensiunan.
|
||
6. | Pendapatan Bebas | |
Pendapatan Bebas
(Disposable Income/DI) adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang
sudah siap untuk dibelanjakan penerimanya. Pendapatan ini merupakan hak
mutlak bagi penerimanya. Pendapatan bebas diperoleh dari pendapatan
perseorangan dikurangi pajak langsung.
|
7. | Pendapatan yang Dibawa Pulang |
Pendapatan yang dibawa
pulang (Take Home Pay/THP) adalah pendapatan yang dibawa pulang untuk
membayar bermacam-macam kebutuhan. Pendapatan ini mempengaruhi
permintaan efektif, sebab menggambarkan daya beli masyarakat. Take Home
Pay diperoleh dari Disposbale Income dikurangi kewajiban/pengeluaran
kepada pihak lain seperti untuk membayar utang. Apakah Anda sudah memahami konsep pendapatan nasional di atas? Untuk lebih meyakinkan tentang pemahaman Anda, cobalah kerjakan latihan di bawah ini tanpa melihat dahulu jawabannya. Diketahui PDB (GDP) suatu negara (dalam milyar rupiah) Rp. 1.000,00; Transfer Luar Negeri Rp. 250,00; Penyusutan Barang Modal Rp. 150,00; Pajak Tidak Langsung Rp. 100,00; Laba Ditahan Rp. 50,00; Pajak Perseroan Rp. 25,00; Biaya Jaminan Sosial Rp. 25,00; Pembayaran Transfer dan Bunga (pembayaran tanpa kontra prestasi) Rp. 20,00; Pajak Langsung Rp. 50,00. Hitunglah tiap-tiap konsep pendapatan nasionalnya! Bila Anda mengalami kesulitan untuk menjawabnya, cobalah baca dan pahami kembali tiap-tiap konsep pendapatan nasional di atas. Bila perlu diskusikan dengan teman Anda. Berapa jawaban Anda untuk tiap-tiap konsep pendapatan nasional di atas? Lalu bandingkan dengan jawaban di bawah ini. Apakah hasilnya sama? Bila sama berarti Anda telah memahami perhitungan konsep pendapatan nasional. Sebaliknya bila tidak sama, cari penyebab mengapa tidak sama dan coba sekali lagi! Perhatikan perhitungan berikut (dalam milyar rupiah)! |
Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto | Rp. 1.000,00 |
Dikurangi: Transfer Luar
Negeri
...................................................................... ________________________________________________________ |
Rp. 250,00 ______________ |
Gross National Product/Produk Nasional Bruto | Rp. 750,00 |
Dikurangi: Penyusutan
Barang Modal
............................................................ ________________________________________________________ |
Rp. 150,00 ______________ |
Net National Product/Produk Nasional Neto | Rp. 600,00 |
Dikurangi: Pajak Tidak
Langsung
................................................................... ________________________________________________________ |
Rp. 100,00 ______________ |
Net National Income/Pendapatan Nasional Neto | Rp. 500,00 |
Dikurangi: | |
- Laba ditahan ........................................................................Rp. 50,00 | |
- Pajak Perseroan .................................................................Rp. 25,00 | |
- Biaya Jaminan Sosial ........................................................Rp. 25,00 | |
Rp. 100,00 | |
________________________________________________________ | ______________ |
Rp. 400,00 | |
Ditambah: | |
- Pembayaran transfer dan bunga | Rp. 20,00 |
(Pembayaran tanpa kontra prestasi) | |
________________________________________________________ | ______________ |
Personal Income/Pendapatan Individu | Rp. 420,00 |
Dikurangi: Pajak Langsung .............................................................................. | Rp. 50,00 |
________________________________________________________ | ______________ |
Disposable Income/Pendapatan Bebas | Rp. 370,00 |
Catatan: Disposable Income digunakan
untuk konsumsi (C) dan tabungan (S).
D. Faktor yang Mempengaruhi Y,
C, S dan I
1. | Pendapatan Nasional (Y) dipengaruhi oleh: | |
a. | teknologi produksi; | |
b. | permodalan; | |
c. | stabilitas nasional; dan | |
d. | kebijakan pemerintah. | |
2. | Konsumsi (C) dipengaruhi oleh: | |
a. | Faktor
internal, yaitu: 1) komposisi rumah tangga (jumlah dan usia); 2) selera; 3) kebiasaan; 4) besarnya pendapatan. |
|
b. | Faktor
eksternal, yaitu: 1) lingkungan tempat tinggal; 2) kebijakan pemerintah; 3) harga barang; 4) budaya masyarakat; 5) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. |
|
3. | Faktor
yang mempengaruhi Tabungan (S), yaitu: a. pendapatan yang diterima; b. hasrat untuk menabung (Maginal Propensity to Save); c. tingkat suku bungan bank. |
|
4. | Faktor
yang mempengaruhi Investasi (I), adalah: a. tingkat suku bunga bank; b. permintaan efektif; c. kemampuan modal untuk menghasilkan (Marginal Efficiency of Capital/ MEC). |
E. Tujuan dan Manfaat
Mempelajari Pendapatan Nasional
1. | Tujuan Mempelajari Pendapatan Nasional | ||||||||
Untuk apa
Anda mempelajari pendapatan nasional? Pasti ada banyak jawaban yang bisa
dikemukakan. Paling tidak akan nampak di bawah ini.
|
|||||||||
2. | Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional | ||||||||
Setelah Anda mempelajari
pendapatan nasional, mulai pengertian, cara perhitungan, komponen dan
konsepnya, manfaat apa yang dapat diperoleh? Baiklah di bawah ini saya kemukakan manfaat yang dapat diperoleh dari mempelajari pendapatan nasional. Adapun manfaat tersebut sebagai berikut: a. dapat mengetahui/menelaah struktur ekonomi suatu negara; b. dapat membandingkan perekonomian suatu negara, masyarakat bahkan keluarga dari suatu waktu ke waktu lainnya; c. dapat membandingkan perekonomian antar daerah; dan d. dapat menghitung atau memperkirakan pendapatan pribadi atau keluarga dalam satu periode tertentu. http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Modul%20Online/view&id=53&uniq=1947 Nah teman-teman, saya pikir sudah cukup jelas ya penjelasanya... Kalaupun masih ada yang kurang jelas silakan dibaca ulang dan kalau ada pertanyaan silakan post di kolom komentar saja. Semoga bermanfaat.., Be Diamond..!!! |
No comments:
Post a Comment
Thanks komentarnya..