Friday, October 7, 2011

Pendapatan Nasional

Perhatikan diagram interaksi kegiatan perekonomian sebagai berikut:
Keterangan:
1. Rumah Tangga Konsumen menjual Faktor-Faktor Produksi (alam, tenaga kerja, modal dan skill) kepada Rumah Tangga Produsen (Perusahaan) dan membayar Faktor-Faktor Produksi tersebut berupa sewa, upah, bunga dan laba.
2. Rumah Tangga Produsen (Perusahaan) memproduksi barang/jasa untuk dijual kepada konsumen dan konsumen membayar barang/jasa tersebut
3. Rumah Tangga Pemerintah memberi subsidi, membangun sarana prasarana untuk digunakan produsen dan konsumen
4. Rumah Tangga Produsen dan Rumah Tangga Konsumen membayar kewajiban (pajak/retribusi) kepada Rumah Tangga Pemerintah.
Berdasarkan interaksi kegiatan ekonomi tersebut, dapat dilakukan perhitungan Pendapatan Nasional. Oleh karena itu, selanjutnya saya akan membahas pengertian dan perhitungan Pendapatan Nasional ditambah dengan komponen dan konsep Pendapatan Nasional serta tujuan dan manfaat perhitungannya.

A. Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional (National Income) dapat ditinjau dari tiga pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan/Metode Produksi,
2. Pendekatan/Metode Pengeluaran, dan
3. Pendekatan/Metode Pendapatan.


1. Pendekatan/Metode Produksi
Berdasarkan pendekatan/metode produksi, pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang diproduksi di suatu negara dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.
Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added) dari setiap proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan penduduk) dari berbagai lapangan usaha (sektor) dalam suatu negara untuk kurun waktu 1 (satu) periode (biasanya satu tahun).
Ada 11 (sebelas) lapangan usaha yang mempengaruhi pendapatan nasional dilihat dari pendekatan produksi, yaitu:
a. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan;
b. pertambangan dan penggalian;
c. industri pengolahan;
d. listrik, gas dan air minum;
e. bangunan;
f. perdagangan, hotel dan restoran;
g. pengangkutan dan komunikasi;
h. bank dan lembaga keuangan lainnya;
i. sewa rumah;
j. pemerintahan dan pertahanan; dan
k. jasa-jasa.

Maksud dari metode produksi ini, jumlah seluruh hasil produksi (output) suatu negara dalam satu tahun dikalikan harga satuan masing-masing. Sehingga bila dituliskan dalam rumus akan nampak sebagai berikut:
PDB/Y = {(Q1 . P1) + (Q2 . P2) + ... + (Qn . Pn) }
Keterangan:
Y = Pendapatan Nasional (PDB)
Q1 = Jumlah barang ke - 1
P1 = Harga barang ke - 1
Q2 = Jumlah barang ke - 2
P2 = Harga barang ke - 2
Qn = Jumlah barang ke - n
Pn = Harga barang ke - n
Hasil perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan/metode produksi ini dinamakan Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP). Untuk tingkat propinsi di Indonesia disebut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Misalnya:
- Nilai tambah sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan (1 th) .............................................. Rp. x x x
- Nilai tambah sektor pertambangan dan penggalian (1 th)............................................................................. Rp. x x x
- Nilai tambah sektor industri pengolahan (1 th)................................................................................................ Rp. x x x
- Nilai tambah sektor lain (1 th) ........................................................................................................................... Rp. x x x
–––––––– +
Pendapatan Nasional/Produk Domestik Bruto Rp. x x x

2. Pendekatan/Metode Pengeluaran
Berdasarkan pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional adalah jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode, biasanya satu tahun.
Jadi, berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh rumah tangga pelaku ekonomi (Rumah Tangga Konsumen, Rumah Tangga Produsen, Rumah Tangga Pemerintah dan Rumah Tangga Masyarakat Luar Negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu biasanya setahun. Hasil perhitungannya dinamakan Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP).
Pengeluaran-pengeluaran yang dimaksud adalah:
No.
Rumah Tangga
Pengeluaran untuk
Lambang
1.

2.

3.

4.
Konsumen

Produsen

Pemerintah

Masyarakat Luar Negeri
Konsumsi (Consumption)

Investasi (Investment)

Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure)

Ekspor-Impor (Export-Import) (X – M)
C

I

G

(X-M)
Dari tabel di atas, bila digambarkan dalam sebuah rumus, maka akan nampak sebagai berikut:
PNB/Y = C + I + G + (X - M)
Bila PNB (GNP) dibagi dengan jumlah penduduk akan menghasilkan Pendapatan per Kapita.

3. Pendekatan/Metode Pendapatan
Menurut pendekatan pendapatan, pendapatan nasional adalah seluruh pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi yang disumbangkan kepada Rumah Tangga Produsen selama satu tahun. Pendapatan Nasional berdasarkan pendekatan atau metode pendapatan merupakan hasil penjumlahan dari sewa, upah, bunga modal dan laba yang diterima masyarakat pemilik faktor produksi selama satu tahun.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut:
No.
Pemilik Faktor Produksi
Penerimaan
Lambang
1.

2.

3.

4.
Alam

Tenaga Kerja

Modal

Skill
Sewa (rent)

Upah/Gaji (wage)

Bunga (interest)

Laba (profit)
r

w

i

p
Hasil perhitungan pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan atau metode pendapatan ini dinamakan Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI). Dengan demikian bila digambarkan dalam rumus, maka akan nampak sebagai berikut:
PN / Y = r + w + i + p
Apakah Anda sudah memahami perhitungan pendapatan nasional di atas? Untuk lebih meyakinkan cobalah kerjakan latihan di bawah ini!
Hitunglah Produk Domestik Bruto suatu negara dari data di bawah ini!
Berapa pendapatan nasional berdasarkan perhitungan produksi (Produk Domestik Bruto) di atas?
Bila hasilnya Rp. 131.101.600.000.000,00 berarti jawaban Anda benar.
B. Komponen Pendapatan Nasional
Komponen pendapatan nasional bisa dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu komponen utama dan komponen penunjang.
1. Komponen Utama
  Komponen utama pendapatan nasional dapat dilihat dari pendekatan yang digunakan dalam menghitung pendapatan itu sendiri. Apabila dengan menggunakan pendekatan produksi maka pendapatan nasional memiliki komponen sebagai berikut:
a. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan;
b. pertambangan dan penggalian;
c. industri pengolahan;
d. listrik, gas dan air minum;
e. bangunan;
f. perdagangan, hotel dan restoran;
g. pengangkutan dan komunikasi;
h. bank dan lembaga keuangan lainnya;
i. sewa rumah;
j. pemerintah dan pertahanan;
k. jasa-jasa.

Jika dilihat dari pendekatan pengeluaran, maka komponen pendapatan nasional terdiri dari:
a. konsumsi/consumption (C);
b. investasi/investment (I);
c. pengeluaran pemerintah/government expenditure (G);
d. selisih ekspor dengan impor/export - import (X - M).

Sedangkan bila pendekatan pendapatan yang digunakan, maka komponen pendapatan nasional terdiri dari:
a. sewa (rent) yang diterima pemilik sumber daya alam;
b. upah/gaji (wage) yang diterima tenaga kerja;
c. bunga (interest) yang diterima pemilik modal;
d. laba (profit) yang diterima pemilik skill/kewirausahaan.

2. Komponen Penunjang
Unsur lain yang mendukung komponen pendapatan nasional adalah komponen penunjang yang meliputi konsumsi, tabungan dan investasi.
a. Konsumsi
Konsumsi yang dibicarakan di sini adalah konsumsi nasional yang mempunyai fungsi menghubungkan antara laju pengeluaran dengan pendapatan nasional. Namun harus diakui, bahwa tambahan laju pengeluaran konsumsi tidak berarti tambahan pendapatan. Sebab, tidak semua pendapatan digunakan untuk konsumsi. Sebagian lagi digunakan untuk tujuan investasi. Tentu Anda masih ingat rumus pendapatan sewaktu di kelas 1 (satu) bukan?
Y = C + S/I
b. Tabungan
Tabungan merupakan sisa pendapatan yang tidak dikonsumsikan. Semakin besar pendapatan seseorang, semakin besar kemungkinan ia menabung. Besarnya tingkat pendapatan nasional akan mempengaruhi tingkat tabungan nasional. Sedang tabungan di bank dapat digunakan untuk investasi sehingga dapat pula menunjang pendapatan nasional.
c. Investasi
Investasi merupakan pengaktifan tabungan masyarakat dalam produksi untuk memperoleh keuntungan. Ini Berarti investasi tergantung pada tabungan, semakin besar tabungan masyarakat, semakin besar pula kemungkinan investasi. Semakin besar volume investasi, semakin banyak lapangan kerja dibuka, yang akhirnya memperbesar pendapatan nasional. Selain tabungan faktor/hal-hal apa yang ikut mempengaruhi investasi?
Coba Anda pikirkan, apakah besarnya tabungan selalu mempengaruhi investasi?
Jika jawaban Anda, tidak, berarti jawaban Anda benar. Sebab hanya tabungan yang disimpan di Bank atau di Lembaga Keuangan lainnya yang akan mempengaruhi investasi. Sementara tabungan yang di rumah seperti di celengan atau di lemari bahkan di bawah bantal tidak mempengaruhi investasi. Karena uang yang disimpan di rumah merupakan uang pasif. Artinya tidak digunakan untuk jangka waktu tertentu.
C. Konsep Pendapatan Nasional
Untuk lebih memahami pendapatan nasional serta menghindari adanya kekeliruan, maka dalam ilmu ekonomi dikenal beberapa konsep pendapatan.

1. Produk Domestik Bruto (PDB)
  Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) suatu negara dalam periode tertentu biasanya satu tahun.
2. Produk Nasional Bruto (PNB)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang berada/bekerja di luar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan warga negara asing yang bekerja di dalam negeri, tidak termasuk GNP.
GNP = GDP - Produk Netto terhadap luar negeri

3. Produk Nasional Netto (PNN)
Produk Nasional Netto (Net National Product/NNP) atau produk nasional bersih adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti modal.
NNP = GNP - (Penyusutan + Barang pengganti modal)

4. Pendapatan Nasional Netto (Bersih)
Pendapatan Nasional Bersih (Net National Income/NNI) adalah nilai dari produk nasional bersih (net national income) dikurangi dengan pajak tidak langsung.
NNI = NNP - Pajak tidak langsung

5. Pendapatan Perseorangan
Pendapatan Perseorangan (Personal Income) adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima perseorangan sebagai balas jasa dalam proses produksi. Pendapatan perseorangan ini dapat juga disebut pendapatan kotor, karena tidak semua pendapatan perseorangan netto jatuh ke tangan pemilik faktor produksi, sebab masih harus dikurangi laba yang tidak dibagi, pajak penghasilan, iuran jaminan sosial maupun pembayaran yang bersifat transfer payment (pembayaran pindahan) seperti pensiunan.
PI = (NNI + Transfer Payment) - (Iuran Jaminan Sosial
+ Iuran Asuransi + Laba Ditahan + Pajak Perseorangan)

6. Pendapatan Bebas
Pendapatan Bebas (Disposable Income/DI) adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap untuk dibelanjakan penerimanya. Pendapatan ini merupakan hak mutlak bagi penerimanya. Pendapatan bebas diperoleh dari pendapatan perseorangan dikurangi pajak langsung.
DI = PI - Pajak langsung


7. Pendapatan yang Dibawa Pulang
Pendapatan yang dibawa pulang (Take Home Pay/THP) adalah pendapatan yang dibawa pulang untuk membayar bermacam-macam kebutuhan. Pendapatan ini mempengaruhi permintaan efektif, sebab menggambarkan daya beli masyarakat. Take Home Pay diperoleh dari Disposbale Income dikurangi kewajiban/pengeluaran kepada pihak lain seperti untuk membayar utang.
Apakah Anda sudah memahami konsep pendapatan nasional di atas?
Untuk lebih meyakinkan tentang pemahaman Anda, cobalah kerjakan latihan di bawah ini tanpa melihat dahulu jawabannya.
Diketahui PDB (GDP) suatu negara (dalam milyar rupiah) Rp. 1.000,00; Transfer Luar Negeri Rp. 250,00; Penyusutan Barang Modal Rp. 150,00; Pajak Tidak Langsung Rp. 100,00; Laba Ditahan Rp. 50,00; Pajak Perseroan Rp. 25,00; Biaya Jaminan Sosial Rp. 25,00; Pembayaran Transfer dan Bunga (pembayaran tanpa kontra prestasi) Rp. 20,00; Pajak Langsung Rp. 50,00. Hitunglah tiap-tiap konsep pendapatan nasionalnya!
Bila Anda mengalami kesulitan untuk menjawabnya, cobalah baca dan pahami kembali tiap-tiap konsep pendapatan nasional di atas. Bila perlu diskusikan dengan teman Anda.
Berapa jawaban Anda untuk tiap-tiap konsep pendapatan nasional di atas? Lalu bandingkan dengan jawaban di bawah ini. Apakah hasilnya sama? Bila sama berarti Anda telah memahami perhitungan konsep pendapatan nasional. Sebaliknya bila tidak sama, cari penyebab mengapa tidak sama dan coba sekali lagi!
Perhatikan perhitungan berikut (dalam milyar rupiah)!

Gross Domestic Product/Produk Domestik Bruto Rp. 1.000,00
Dikurangi: Transfer Luar Negeri ......................................................................
________________________________________________________
Rp. 250,00 ______________
Gross National Product/Produk Nasional Bruto Rp. 750,00
Dikurangi: Penyusutan Barang Modal ............................................................
________________________________________________________
Rp. 150,00 ______________
Net National Product/Produk Nasional Neto Rp. 600,00
Dikurangi: Pajak Tidak Langsung ...................................................................
________________________________________________________
Rp. 100,00 ______________
Net National Income/Pendapatan Nasional Neto Rp. 500,00
Dikurangi:
- Laba ditahan ........................................................................Rp. 50,00
- Pajak Perseroan .................................................................Rp. 25,00
- Biaya Jaminan Sosial ........................................................Rp. 25,00
Rp. 100,00
________________________________________________________ ______________
Rp. 400,00
Ditambah:
- Pembayaran transfer dan bunga Rp. 20,00
(Pembayaran tanpa kontra prestasi)
________________________________________________________ ______________
Personal Income/Pendapatan Individu Rp. 420,00
Dikurangi: Pajak Langsung .............................................................................. Rp. 50,00
________________________________________________________ ______________
Disposable Income/Pendapatan Bebas Rp. 370,00
Catatan: Disposable Income digunakan untuk konsumsi (C) dan tabungan (S).

D. Faktor yang Mempengaruhi Y, C, S dan I
1. Pendapatan Nasional (Y) dipengaruhi oleh:

a. teknologi produksi;

b. permodalan;

c. stabilitas nasional; dan

d. kebijakan pemerintah.
2. Konsumsi (C) dipengaruhi oleh:

a. Faktor internal, yaitu:
1) komposisi rumah tangga (jumlah dan usia);
2) selera;
3) kebiasaan;
4) besarnya pendapatan.

b. Faktor eksternal, yaitu:
1) lingkungan tempat tinggal;
2) kebijakan pemerintah;
3) harga barang;
4) budaya masyarakat;
5) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Faktor yang mempengaruhi Tabungan (S), yaitu:
a. pendapatan yang diterima;
b. hasrat untuk menabung (Maginal Propensity to Save);
c. tingkat suku bungan bank.
4. Faktor yang mempengaruhi Investasi (I), adalah:
a. tingkat suku bunga bank;
b. permintaan efektif;
c. kemampuan modal untuk menghasilkan (Marginal Efficiency of Capital/ MEC).
E. Tujuan dan Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional
1. Tujuan Mempelajari Pendapatan Nasional
  Untuk apa Anda mempelajari pendapatan nasional? Pasti ada banyak jawaban yang bisa dikemukakan. Paling tidak akan nampak di bawah ini.
a. Untuk melihat kemajuan masyarakat dan negara di bidang perekonomian serta melihat pemerataan pembangunan guna mencapai keadilan dan kemakmuran.
b. Untuk memperoleh taksiran akurat tentang nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu masyarakat dalam satu tahun.
c. Untuk mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian suatu negara.
d. Untuk membantu membuat rencana dan melaksanakan program pembangunan berjangka guna mencapai tujuan pembangunan nasional.
2. Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional
Setelah Anda mempelajari pendapatan nasional, mulai pengertian, cara perhitungan, komponen dan konsepnya, manfaat apa yang dapat diperoleh?
Baiklah di bawah ini saya kemukakan manfaat yang dapat diperoleh dari mempelajari pendapatan nasional. Adapun manfaat tersebut sebagai berikut:
a. dapat mengetahui/menelaah struktur ekonomi suatu negara;
b. dapat membandingkan perekonomian suatu negara, masyarakat bahkan keluarga dari suatu waktu ke waktu lainnya;
c. dapat membandingkan perekonomian antar daerah; dan
d. dapat menghitung atau memperkirakan pendapatan pribadi atau keluarga dalam satu periode tertentu. 

http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Modul%20Online/view&id=53&uniq=1947

Nah teman-teman, saya pikir sudah cukup jelas ya penjelasanya... Kalaupun masih ada yang kurang jelas silakan dibaca ulang dan kalau ada pertanyaan silakan post di kolom komentar saja.
Semoga bermanfaat..,
Be Diamond..!!!

Related Post

Semoga Bermanfaat, Jika Sahabat suka dan memperoleh manfaat dari artikel-artikel di blog Komunitas Diamond ini, silakan bagikan ke teman-teman sahabat melalui jejaring sosial dibawah ini:

No comments:

Post a Comment

Thanks komentarnya..