Perkembangan dalam tahun 1950-an sampai dengan 1960-an didasarkan pada
posisi pasar internasional yang kuat bagi negara-negara industri Barat, seperti
Amerika Utara dan Inggris. Akuntansi manajemen hanya memusatkan pada biaya
produksi, dan lalai memperhatikan biaya pemasaran, pengembangan produk, dan inovasi
teknologi. Akuntansi manajemen cenderung reaktif,
baru mengidentifikasi masalah
dan tindakan jika timbul penyimpangan antara rencana dan pelaksanaannya. Dengan
kondisi tersebut akuntansi manajemen menitikberatkan pada:
Masalah ketersediaan kapasitas, akibatnya pengendalian manajemen terutama
berorientasi kearah pemanufakturan dan administrasi internal daripada ke arah
strategik dan pertimbangan lingkungan.
1.
Penentuan wewenang manajemen
banyak didasarkan pada pengalaman dan posisinya daripada keahlian dan
kualifikasi profesionalnya.
2.
Hirarki organisasi yang banyak
digunakan menekankan pada hierarki lini dan peranan fungsi staf hanya bersifat
sekunder.
3.
Keputusan yang dibuat oleh
manajemen dianggap bersifat sangat terstruktur dan formal serta tujuan dan alternatif-alternatif
pembuatan keputusan dapat diidentifikasikan dengan jelas.
4.
Inovasi produk dan proses
produksi relatif sedikit karena produk yang ada dapat dijual dengan relatif
mudah dan proses produksinya mudah dipahami.
5.
Orientasi pengendalian biaya menjadi
terlalu umum, dan akibatnya efisiensi relatif rendah, biaya membuat dan
memasarkan tinggi.
6.
Pusat perhatian akuntansi
manajemen hanya untuk transaksi historis kurang prospektif perencanaan,
pembuatan keputusan dan pengendalian.
7.
Akuntansi manajemen hanya
memusatkan pada biaya produksi dan lalai memperhatikan biaya pemasaran,
pengembangan produk, dan inovasi.
8.
Akuntansi manajemen cenderung
reaktif kurang proaktif, sehingga gaya manajemen bersifat mekanistik tidak
inovatif.
9.
Banyak menggunakan model-model dan
teknik-teknik pemrograman dalam pembuatan keputusan dan proses pengendalian
(Supriyono, 1997: 34).
Selanjutnya pada tahun 1950-an Argyris dan Simon beserta para koleganya mulai
memasukkan pengaruh teori organisasi dan perilaku manusia ke dalam akuntansi manajemen,
namun baru dalam tahun 1970-an mulai banyak riset mengenaiaspek motivasi dan
penilaian prestasi ke dalam sistem akuntansi manajemen.
Pada tahun 1965 Stanley B. Henrica menulis Standar Costs for
Manufacturingdan David Solomons, menulis buku Divisional Performance:
Measurementand Control, yang menunjukkan bahwa divisi suatu perusahaan
mungkin membuatkeputusan yang mendasarkan pada titik pandang divisinya saja
namun keputusantersebut berakibat profitabilitas perusahaan secara keseluruhan
menurun.
Pada tahun 1970-an keunggulan yang dinikmati oleh Amerika Utara dan
Inggrismulai menurun, karena: (a) resesi ekonomi dunia dan kejutan harga minyak
tahun1973 dan (b) munculnya negara-negara industri baru di kawasan Timur Jauh
(Jepang)yang sudah menggunakan teknologi robotik dan terkendali komputer.