Thursday, December 8, 2011

Perkembangan Akuntansi Manajemen setelah Perang Dunia ke II

Perkembangan dalam tahun 1950-an sampai dengan 1960-an didasarkan pada posisi pasar internasional yang kuat bagi negara-negara industri Barat, seperti Amerika Utara dan Inggris. Akuntansi manajemen hanya memusatkan pada biaya produksi, dan lalai memperhatikan biaya pemasaran, pengembangan produk, dan inovasi teknologi. Akuntansi manajemen cenderung reaktif,
baru mengidentifikasi masalah dan tindakan jika timbul penyimpangan antara rencana dan pelaksanaannya. Dengan kondisi tersebut akuntansi manajemen menitikberatkan pada:

Masalah ketersediaan kapasitas, akibatnya pengendalian manajemen terutama berorientasi kearah pemanufakturan dan administrasi internal daripada ke arah strategik dan pertimbangan lingkungan.
1.      Penentuan wewenang manajemen banyak didasarkan pada pengalaman dan posisinya daripada keahlian dan kualifikasi profesionalnya.
2.      Hirarki organisasi yang banyak digunakan menekankan pada hierarki lini dan peranan fungsi staf hanya bersifat sekunder.
3.      Keputusan yang dibuat oleh manajemen dianggap bersifat sangat terstruktur dan formal serta tujuan dan alternatif-alternatif pembuatan keputusan dapat diidentifikasikan dengan jelas.
4.      Inovasi produk dan proses produksi relatif sedikit karena produk yang ada dapat dijual dengan relatif mudah dan proses produksinya mudah dipahami.
5.      Orientasi pengendalian biaya menjadi terlalu umum, dan akibatnya efisiensi relatif rendah, biaya membuat dan memasarkan tinggi.
6.      Pusat perhatian akuntansi manajemen hanya untuk transaksi historis kurang prospektif perencanaan, pembuatan keputusan dan pengendalian.
7.      Akuntansi manajemen hanya memusatkan pada biaya produksi dan lalai memperhatikan biaya pemasaran, pengembangan produk, dan inovasi.
8.      Akuntansi manajemen cenderung reaktif kurang proaktif, sehingga gaya manajemen bersifat mekanistik tidak inovatif.
9.      Banyak menggunakan model-model dan teknik-teknik pemrograman dalam pembuatan keputusan dan proses pengendalian (Supriyono, 1997: 34).

Selanjutnya pada tahun 1950-an Argyris dan Simon beserta para koleganya mulai memasukkan pengaruh teori organisasi dan perilaku manusia ke dalam akuntansi manajemen, namun baru dalam tahun 1970-an mulai banyak riset mengenaiaspek motivasi dan penilaian prestasi ke dalam sistem akuntansi manajemen.

Pada tahun 1965 Stanley B. Henrica menulis Standar Costs for Manufacturingdan David Solomons, menulis buku Divisional Performance: Measurementand Control, yang menunjukkan bahwa divisi suatu perusahaan mungkin membuatkeputusan yang mendasarkan pada titik pandang divisinya saja namun keputusantersebut berakibat profitabilitas perusahaan secara keseluruhan menurun.

Pada tahun 1970-an keunggulan yang dinikmati oleh Amerika Utara dan Inggrismulai menurun, karena: (a) resesi ekonomi dunia dan kejutan harga minyak tahun1973 dan (b) munculnya negara-negara industri baru di kawasan Timur Jauh (Jepang)yang sudah menggunakan teknologi robotik dan terkendali komputer.

Related Post

Semoga Bermanfaat, Jika Sahabat suka dan memperoleh manfaat dari artikel-artikel di blog Komunitas Diamond ini, silakan bagikan ke teman-teman sahabat melalui jejaring sosial dibawah ini: