Gaya Analitis |
Dari dua dimensi ini akan terbentuk empat gaya pengambilan keputusan.
1. Gaya perintah
Memiliki toleransi yang rendah terhadap ketidak jelasan para pengambil keputusan dan mencari rasionalitas. Gaya perintah membuat keputusan dengan cepat, dan mereka fokus pada jangka pendek.
2. Gaya analitis
Memiliki toleransi yang jauh lebih besar terhadap ketidakpastian daripada para pengambil keputusan perintah. Pengambilan keputusan yang hati-hati dengan kemampuan untuk mengadaptasi atau mengatasi situasi-situasi baru.
3. Gaya konseptual
Cenderung sangat luas dalam pandangan mereka dan mempertimbangkan banyak alternatif. Fokus mereka adalah jangka panjang, dan mereka sangat baik dalam menemukan solusi kreatif terhadap suatu masalah.
4. Gaya perilaku
Mencirikan pengambil keputusan yang bekerja baik dengan orang lain. Mereka memperhatikan pencapaian dari rekan kerja dan bawahan. Mereka mudah menerima saran dari orang lain dan sangat menyadarkan pada pertemuan untuk komunikasi (Stephen P. Robbins, 2002:93-100).
Suatu organisasi sebenarnya dapat menyulitkan para pengambil keputusan. Sebagai contoh, para manajer membuat keputusan dipengaruhi oleh sistem evaluasi kinerja dan penghargaan organisasi serta batas waktu organisasi. Keputusan organisasi sebelumnya juga dapat membatasi keputusan-keputusan yang sekarang.
1. Evaluasi kerja
Para manajer, dalam membuat keputusan, sangat dipengaruhi oleh dimana mereka dievaluasi.
2 Sistem penghargaan
Sistem penghargaan organisasi mempengaruhi seorang pengambil keputusan dengan menyarankannya untuk memilih pilihan yang sesuai dengan sistem penghargaan yang ada.
3 Sistem penentuan tenggat waktu
Organisasi menentukan tenggat waktu dalam pengambilan keputusan.
4 Pengaruh keputusan sebelumnya
Pengambilan keputusan rasional mengambil suatu perspektif yang tidak realistis. Keputusan yang dibuat di masa lalu adalah hantu-hantu yang secara terus-menerus membayangi pilihan-pilihan yang sekarang.
Semoga bermanfaat, Salam Diamond..!!!