Dictionary of education (1973:186) dalam E. Mulyasa dikemukakan bahwa discipline (school) adalah the maintenance of conditions conducive to the efficient achievement of the school’s functions. Berdasarkan definisi tersebut “ Disiplin sekolah dapat diartikan sebagai keadaan tertib, ketika guru, kepala sekolah dan staf serta peserta didik yang tergabung dalam sekolah tunduk kepada peraturan yang telah ditetapkan dengan senang hati”. (E.Mulyasa 2009:191). Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan kariyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu prilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma norma sosial yang berlaku. (Veithzal Rivai 2006 :444)
Menurut Imron dalam Disiplin kinerja guru adalah suatu keadaan tertib dan teratur yang dimiliki guru dalam bekerja disekolah tanpa ada pelanggaran- pelanggaraan yang merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung terdahap dirinya, teman sejawatnya dan terhadap sekolah secara keseluruhan. ( Ondi Saondi dan Aris Suherman 2010: 41)
Berdasarkan definisi tersebut, jadi dapat diartikan disiplin adalah peraturan dan tata tertib kerja yang harus dipatuhi, atau norma, atau etika, dan kebiasaan yang berlaku umum serta tata cara bertingkah laku dan suasana dalam hubungannya dengan pekerjan. Menegakkan disiplin adalah memberlakukan aturan dan tata tertib kerja dengan menanamkan etika serta norma kerja sehingga tercipta suasana kerja yang tertib, aman, tenang, dan menyenangkan., disiplin sekolah dapat diartikan sebagai keadan tertib, ketika guru, kepala sekolah dan staf serta peserta didik yang tergabung dalam sekolah tunduk kepada peraturan yang ditetapkan dengan senang hati.
Didalam disiplin juga terkandung prilaku seseorang dalam melakukan kegiatan yang ditunjukkan dengan kesadaran melakukan aturan atau norma yang telah disepakati dan telah ditetapkan baik tertulis maupun tidak tertulis.
Related Post
Pendidikan
- Tinjauan Tentang Persepsi
- Pengertian IPS Terpadu
- Hubungan Intensitas Ekskul terhadap Prestasi Belajar Siswa
- Teori Belajar Humanistik
- Implementasi Paikem tuntutan Guru Profesional
- 4 Alasan Mengapa Terjadi Kecurangan Ujian Nasional
- Motivasi Belajar
- Disiplinkan Siswa Tanpa Hukuman
- Cara Mengajar yang Baik
- Ciri-ciri Guru Profesional
- Pengertian dan Unsur Kepatuhan Siswa
- Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Siswa Di Sekolah
- Prinsip- Prinsip Belajar
- Aktifitas Belajar
- Kompetensi Guru Mengajar
- Persepsi Siswa Tentang Metode Guru Mengajar
- Budaya Membaca dan Pengertiannya
- Pengertian Literatur dan Jenis Literatur
- Motivasi Berprestasi
- Prestasi Belajar
- Unsur-unsur Model Pembelajaran
- Landasan dan Asas Kurikulum KTSP
- Pengertian, Faktor dan Indikator Hasil Belajar Siswa
- Lingkungan Belajar
- Tinjauan Pustaka Tentang Minat belajar
Pendidikan Umum
- Tinjauan Tentang Persepsi
- Pengaruh Persepsi, Aktifitas, Minat Terhadap Hasil Belajar
- Hubungan Intensitas Ekskul terhadap Prestasi Belajar Siswa
- Teori Belajar Humanistik
- Implementasi Paikem tuntutan Guru Profesional
- 4 Alasan Mengapa Terjadi Kecurangan Ujian Nasional
- Motivasi Belajar
- Disiplinkan Siswa Tanpa Hukuman
- Cara Mengajar yang Baik
- Ciri-ciri Guru Profesional
- Pengertian dan Unsur Kepatuhan Siswa
- Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Siswa Di Sekolah
- Prinsip- Prinsip Belajar
- Aktifitas Belajar
- Kompetensi Guru Mengajar
- Persepsi Siswa Tentang Metode Guru Mengajar
- Budaya Membaca dan Pengertiannya
- Pengertian Literatur dan Jenis Literatur
- Motivasi Berprestasi
- Prestasi Belajar
- Unsur-unsur Model Pembelajaran
- Landasan dan Asas Kurikulum KTSP
- Pengertian, Faktor dan Indikator Hasil Belajar Siswa
- Lingkungan Belajar
- Tinjauan Pustaka Tentang Minat belajar