Sartain (seorang ahli psikologi Amerika) dalam M.
Ngalim Purwanto (2007: 72) dalam mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
lingkungan adalah semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu
mempengaruhi tingkah laku kita, perkembangan atau life processes kita
kecuali gen-gen.
Sementara itu menurut Dalyono dalam Sutirto (2008)
mengatakan bahwa lingkungan adalah segala pengaruh langsung dan tidak langsung
yang bekerja pada manusia dari luar meliputi isinya yang dihayati dan yang
tidak kelihatan dari ruangan, iklim,
dll.
dll.
Jadi dapat disimpulkan bahwa lingkungan adalah
segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, yang dapat memberikan pengaruh
dalam bertindak, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari,
lingkungan di sekitar sangat penting untuk diperhatikan, dalam hal ini
khususnya lingkungan tempat kita bekerja. Lingkungan kerja mempunyai pengaruh
yang cukup besar terhadap jalannya suatu sistem kerja yang baik di dalam sebuah
tempat, termasuk di sekolah.
B.N. Marbun, (2003:15) mengatakan bahwa lingkungan
kerja adalah semua faktor fisik, psikologis, sosial dan jaringan yang berlaku
dalam organisasi dan berpengaruh terhadap karyawan.
Menurut Puji Rahayu (2009:15), lingkungan kerja
merupakan suatu situasi dimana karyawan tersebut bekerja. Lingkungan kerja
dalam suatu organisasi sangat penting untuk diperhatikan manajemen. Suatu
kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat dan nyaman. Lebih jauh lagi
lingkungan kerja yang kurang baik dapat tidak mendukung diperolehnya rancangan
sistem kerja yang efisien. Lingkungan kerja yang baik sangat membantu dalam
proses pencapaian tujuan dalam organisasi.
Gouzali Saydam (1997: 149) juga mengemukakan
pendapat bahwa lingkungan kerja adalah
lingkungan yang ada di sekitar tempat bekerjanya seorang pegawai atau karyawan
dalam suatu kantor atau perusahaan. Lingkungan ini tidak hanya berupa tempat
fisik yang terdiri dari meja kursi, almari serta peralatan kerja saja, tetapi
mencakup hal yang lebih luas lagi. Di dalam lingkungan kerja juga terdapat
hubungan kerja antara orang-orang yang ada dalam ruangan itu, baik antara rekan
sekerja, antara bawahan dan atasan, bahkan juga sistem dan prosedur serta tata
aturan yang berlaku di tempat tersebut, semuanya ikut mempengaruhi lingkungan
kerja. Oleh sebab itu, bila manajemen ingin menciptakan lingkungan kerja yang
menyenangkan, maka penataan itu akan meliputi ruang secara fisik, peralatan
kerja, juga sistem, tata aturan dan prosedur kerja harus ditetapkan sehingga
dapat menimbulkan gairah kerja bagi karyawan.
Menurut Sutirto (2008) lingkungan
kerja fisik meliputi: “Bagaimana segala sesuatu yang berada di lingkungan dapat
mempengaruhi kepala sekolah dan warga sekolah lainnya di dalam melaksanakan
tugas-tugasnya, seperti kebersihan, penerangan atau cahaya, suara, tata ruang,
udara atau ventilasi, tempat kerja, kebisingan dan tata warna di dalam rangka
untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien”
Lingkungan kerja non fisik menurut
As’ad (1995:21) adalah hubungan antar
karyawan termasuk dalam lingkungan kerja. Dalam hubungan antar karyawan dalam
suatu organisasi kerja ini akan menciptkan suasana di dalam karyawan satu dan
yang lainnya saling mempengaruhi, begitu juga interaksi
karyawan dan pemimpin akan menciptakan suatu suasana yang mungkin diinginkan
dan tidak diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan.
Menurut Supardi yang dikutip oleh Sutirto (2008),
manusia dan beban kerja serta faktor-faktor dalam lingkungan kerja merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sebab bila tidak ada keseimbangan
akan menimbulkan kelebihan bagi tenaga kerja yang akan menyebabkan ganguan pada
daya bagi tenaga kerja. Untuk itu, untuk memperoleh produktivitas yang tinggi,
perlu adanya usaha-usaha untuk mencapai suasana lingkungan yang baik.
Usaha-usaha ini antara lain: a) menempatkan seseorang sesuai dengan keahlian
seseorang; b) hubungan kerja yang harmonis antara bawahan dan atasan; c)
penyediaan fasilitas yang cukup serta memadai, seperti kesehatan, keselmatan
kerja, sarana pekerjaan, rekreasi dan lain-lain.
Lingkungan kerja dalam suatu
perusahaan sangat penting untuk diperhatikan manajemen. Meskipun lingkungan
kerja tidak melaksanakan proses produksi dalam suatu perusahaan, namun
lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap para karyawan yang
melaksanakan proses produksi tersebut. Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan
baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal,
sehat, aman dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja yang kurang baik dapat
menuntut tenaga kerja dan waktu lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya
rancangan sistem kerja yang efisien. (Sedarmayanti dalam Intanghina 2008)
Sementara itu menurut Agus Ahyari yang
dikutip Eka Rizki Andika (2008) menyebutkan bahwa untuk menciptakan lingkungan
kerja yang baik, perusahaan harus menyediakan hal-hal sebagai berikut:
1.
Adanya pelayanan terhadap karyawan oleh perusahaan, seperti pelayanan ruang
makan, pelayanan kesehatan, penyediaan kamar mandi dan kamar kecil.
2.
Kondisi kerja seperti penerangan, suhu udara, suara bising, penggunaan
warna, ruang gerak yang dipelukan serta keamanan kerja dalam perusahaan.
3.
Hubungan antara karyawan dan pimpinan, maksudnya karyawan sebagai individu
memerlukan adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan serta hubungan yang
baik diantara semua karyawan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
suasana lingkungan kerja adalah kondisi atau keadaan dalam lingkungan kerja,
baik dalam arti fisik maupun psikis yang mempengaruhi suasana hati orang yang
bekerja, yang mencakup dalam beberapa indikator yaitu : fasilitas kerja tata
ruang, kenyamanan, hubungan dengan teman sejawat dan kebebasan berkreasi. Lingkungan kerja secara tidak
langsung berperan dalam pencapaian kinerja guru, karena lingkungan kerja
mempengaruhi guru dalam melaksanakan tugas, kondisi, dan hasil kerja nya.